Archive

Archive for June, 2010

Competitive Forces PESONA JNE

14 June 2010 1 comment

Analisis Five Forces yang akan mempengaruhi Bisnis Pesona JNE

 a.      Threat of Industry Competitors (Segment rivalry):

Persaingan di model bisnis ini bisa dikatakan sangat rendah, karena sampai saat ini Pesona adalah produk pertama yang menggunakan model bisnis ini. Namun, kemungkinan persaingan tetap ada, yang datangnya dari cabang resmi dari produk kuliner tersebut. Kemungkinan jumlahnya tidak signifikan, karena coverage areanya tidak seluas Pesona JNE. Karena itu segment ini sangat menarik untuk dimasuki.

b.      Threat of Potential New Entrance (Threat of Mobility)

Bisnis ini akan menjadi sangat menarik competitor untuk ikut masuk ke bisnis ini. Bila ditinjau dari barrier atau pembatas untuk masuk dan keluar ke bisnis ini, maka bisnis ini tergolong low barrier for entry dan low barrier for exit. Terutama bagi perusahaan yang sudah memiliki fondasi jaringan distribusi yang luas.

 Pendatang yang potensial untuk ikut masuk ke bisnis ini antara lain:

–          PT. Pos Indonesia

–          DHL dan perusahaan expedisi atau pengiriman barang lainnya

–          Travel Agent

c.       Threat of Buyer’s Bergaining Power

Segment ini sangat menarik, karena bergaining power dari customer rendah. Ini disebabkan customer yang berminat adalah customer yang sedang sangat menginginkan makanan tersebut, atau dengan kata lain ada nilai sentimentil yang sangat kuat. Kondisi ini menjadikan mereka tidak price sensitive, apalagi bila mengingat jarak yang harus mereka tempuh sangat jauh. Hal ini akan menjadikan daya tawar mereka menjadi rendah.

d.      Threat of Substitute Product

Segment ini sangat menarik, karena produk yang ditawarkan merupakan produk yang unik dari segi produk, merk dan khas dari daerah tertentu. Sehingga produk substitusinya dapat dikatakan sangat rendah. Karena alternatif lain yang dapat ditempuh oleh customer yang menginginkan makanan tersebut antara lain:

–          Pergi dan membeli sendiri produk tersebut

–          Memesan melalui orang lain 

Namun mengingat jarak yang harus ditempuh, kemungkinan substitusi di atas menjadi rendah bila jaraknya jauh, dan akan menjadi tinggi bila jaraknya dekat.

e.       Threat of Supplier’s Bergaining Power

Bila ditinjau dari kemungkinan Supplier untuk menaikkan harga, segment ini masih tetap menarik. Karena kemungkinan hal itu terjadi masih dapat diminimalisir dengan bentuk-bentuk perjanjian kerjasama yang saling menguntungkan. Supplier juga akan diuntungkan mengingat dengan kerjasama ini produk mereka akan semakin dikenal luas dan akan meningkatkan pendapatan.

 “Hasil analisa di atas merupakan analisa tambahan dari teman-temanku di WM63 tentang Pesona JNE”

Strategi Pemasaran Pesona JNE

14 June 2010 Leave a comment

PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) yang bergerak di jasa pengiriman barang mengenalkan layanan baru, yaitu Pesona (Pesanan Oleh-Oleh Nusantara) untuk meningkatkan lalu lintas pengiriman barang. Dalam blog saya kali ini, saya akan mencoba membahas mengenai strategi pemasaran yang diambil JNE dengan dikeluarkannya Pesona. 

COMPETITION STRATEGY

Dengan asumsi JNE adalah market leader di Indonesia maka dengan diluncurkannya layanan pesona, maka JNE dalam menghadapi kompetisi menggunakan strategi agresif yaitu meningkatkan pasar (Expanding Total Market), dimana JNE memperluas target customer yang dapat dilayani dan menambah layanan dengan diperkenalkannya layanan Pesona. Dengan produk PESONA ini JNE menarik konsumen yang baru (new customer) sekaligus juga meningkatkan pemakaian (more usage).

  • New Consumer

PESONA membidik pasar konsumen. Layanan ini membuat konsumen personal yang sebelumnya jarang menggunakan jasa JNE dan belum pernah atau sebelumnya tidak menggunakan jasa menggunakan jasa JNE dapat tertarik menggunakan jasa JNE dengan adanya layanan pengiriman makanan khas daerah ini.

  • More Usage

Dengan PESONA, JNE juga melakukan cross selling, menawarkan layanan ini pada para pelanggan JNE yang ada, sehingga mereka meningkatkan penggunaan jasa JNE otomatis meningkatkan pembelian.

Selain itu, JNE juga melakukan starategi pertahanan berupa Preemptive Defense dimana JNE mengeluarkan variasi layanan baru sebelum pesaingnya mengeluarkan jenis layanan baru atau dengan kata lain JNE menyerang pesaing sebelum pesaing menyerang. Hal ini dicapai oleh JNE dengan mengidentifikasikan cara yang baru dan berbeda untuk menggunakan merk-nya.

Product Strategy

JNE mengembangkan produknya di tingkatan tambahan (augmented product) dalam strategi pemasarannya. Adapun penjelasan mengenai tingkatan dari layanan JNE sebagai berikut:

Product Level:

  1. Core benefit: jasa pengiriman.
  2. Basic Product: jasa pengiriman barang dengan berat di atas 500 gram
  3. Expected Product: diterimanya barang di tujuan
  4. Augmented product: melayani pesanan dan pengiriman makanan khas daerah ke tujuan
  5. Potential: jasa pengambilan barang dari asal dan mengirimkan barang tanpa ada batasan berat dan jenis makanan sampai ke tujuan.

TIKI JNE memberikan nilai tambah (added value) dibandingkan pesaingnya dengan membuat layanan yang diharapkan dan memberi kemudahan bagi konsumen, yaitu konsumen dapat menikmati makanan daerah yang disukainya.

STRATEGI DIFERENSIASI

Meskipun JNE adalah perusahaan jasa, namun jika dilihat dari product differentiation, JNE menggunakan product differentiation berikut:

  • Form: Pesona memberikan layanan pembelian ‘oleh-oleh’ yang berasal dari lokasi yang jauh dan ‘oleh-oleh’ itu sendiri memiliki nilai sentimental. Nilai sentimentil ini dapat terbentuk karena ‘oleh-oleh’ berasal dari berbagai daerah dan merupakan ciri khas dari daerah tertentu sehingga sulit untuk diperoleh di daerah lain. 
  • Customization: Pesona menerima pesanan di luar katalog, semua jenis kuliner di pelosok desa dilayani.
  • Performance quality: Kehandalan JNE juga telah dibuktikan dengan diraihnya berbagai bentuk penghargaan serta sertifikasi ISO 9001:2000 atas jasa layanan yang telah diberikan.

Selain dilihat dari Product Differentiation, JNE juga menggunakan Service Differentiation, dimana JNE memberikan value added service dengan mengeluarkan JNE. Value added artinya nilai tambah, karena differensiasi ini merupakan tambahan dari layanan yang telah ada, tidak menggantikan. Berikut Service Differentiation yang digunakan JNE:

  • Ordering Ease menunjukkan seberapa mudah konsumen melakukan pemesanan dari suatu organisasi. Pesona memberi kemudahan dalam memesan dibanding pelanggan datang langsung ke toko karena lokasi-lokasi toko yang jauh di luar kota. Bentuk kemudahan yang ditawarkan Pesona terdiri dari berbagai pilihan, yaitu: telepon ke 021-5665262 ext 217 atau e-mail ke pesona@jne.co.id, bisa juga berteman dengan Pesonajne di situs jaringan sosial media Facebook.
  • Delivery mengukur seberapa baik produk atau layanan dibawa ke konsumen. Pesona menyediakan tiga layanan pengiriman pesanan yang berbeda dari sisi lokasi pengiriman tetapi juga waktu/kecepatan pengiriman, yaitu: Super Speed yang memungkinkan barang sampai di tempat tujuan di hari yang sama dengan hari pemesanan; YES (Yakin Esok Sampai): dimana pesanan akan sampai di tempat tujuan sehari setelah tanggal pemesanan; Reguler: barangnya baru dikirim sehari setelah tanggal pemesanan. Bahkan JNE merekomendasikan layanan pengiriman yang sebaiknya dipilih pelanggan sesuai makanan yang dipesan.

PRODUCT SYSTEMS AND MIXED

Jika dilihat dari sistem dan variasi produk, JNE melakukan pendalaman jenis produk dengan memperkenalkan Pesona. Pendalaman disini menunjukkan pengembangan JNE yang masih di area jasa pengiriman barang hanya barang yang dikirim dibelikan juga oleh JNE.

 

SEGMENTASI, TARGETING, DAN POSITIONING (STP)

Apabila dikaitkan dengan product life-cycle maka PESONA dari JNE adalah sebuah produk yang berada pada Introduction stage (perkenalan), oleh karena itu perlu melakukan segmentasi, targeting, dan positioning pasar sehingga dapat memberikan layanan terbaik dengan hasil yang sesuai dengan tujuan, walaupun semua jenis segment dapat menjadi pengguna layanan Pesona JNE.

Analisis STP-nya adalah sebagai berikut:

a.      Segmenting

Sebagai produk yang ada pada introduction stage, fokus utama PESONA haruslah pada para pembeli dengan kesiapan membeli yang tinggi, oleh karena itu, segmenting dari PESONA dapat menggunakan Behavioral Segmentation dan lebih berfokus kepada segmentasi user status, usage rate, buyer-readiness stage, dan loyalty status.

b.      Targeting

Produk yang ada pada Introduction stage akan melakukan targeting pada segmen yang cukup luas, PESONA dalam hal ini merupakan pioneer dalam jasa pengiriman oleh-oleh, oleh karena itu PESONA dapat melakukan product specialization, yaitu melayani beberapa segmen hanya dengan menggunakan 1 produk pesona dengan cara melakukan diferensiasi pada biaya pengiriman.

c.       Positioning

Karena PESONA merupakan pioneer pada jasa pengiriman oleh-oleh, maka positioning yang diberikan harus sangat menonjolkan sisi Point-of-difference yang dimiliki PESONA, yaitu sebagai layanan pengiriman oleh-oleh pertama yang mudah, menjangkau seluruh nusantara, dan tanpa biaya tambahan.

Di bawah ini penulis mencoba melakukan STP pemasaran untuk layanan Pesona:

SEGMENTING TARGETING POSITIONING
Geografi:–       Domestik

–       Internasional

Geografi:–       Domestik

 

melayani pengiriman makanan khas daerah yang mudah, menjangkau seluruh nusantara, tanpa biaya tambahan, dan terjaga keaslian rasa dan kualitasnya
Umur : –       Anak-anak

–       Dewasa

–       Lanjut usia

Umur : –       Dewasa

–       Lanjut usia

Social Class:–      Kelas menengah ke atas

–      Kelas Menengah

–       Kelas Menengah ke Bawah

Social Class :–      Masyarakat Kelas menengah ke atas

–      Masyarakat Kelas Menengah

Perilaku Konsumen : –          Penikmat makanan khas daerah

–          Bukan penikmat makanan khas daerah

Perilaku Konsumen : –          Penikmat makanan khas daerah

 Market Segment

Dari segi segmentasi pasar, kita dapat melakukan analisa dari berbagai sudut pandang yaitu dari JNE atau dari Pesona itu sendiri.

  • Pesona

Pesona memilih target pasar “Product Specialization” dimana layanan  pengiriman barang untuk semua tingkatan pasar dengan jenis pesanan berupa makanan daerah. Bahkan Pesona menerima pesanan di luar katalog termasuk semua jenis kuliner di pelosok desa.

  • JNE

Dilihat dari sudut pandang PT. Tiki JNE maka market segment yang digunakan adalah “Full Market Coverege”. Karena JNE selain menyediakan jasa pengiriman barang di atas 500 gram, saat ini juga mengeluarkan layanan baru yaitu Pesona. Dimana Pesona ini menyediakan jasa pembelian dan pengiriman makanan khas (oleh-oleh) daerah di Indonesia. Semua layanan yang disediakan JNE tidak dikelompokkan untuk jenis pasar tertentu, dimana masyarakat dari level ekonomi bawah sampai dengan atas dapat menggunakan jasa ini dan menjadi target pasar JNE.

 Brand Element

PT. TIKI JNE memilih nama yang mudah diingat (Memorable) dengan singkatannya Pesona dan penuh arti (Meaningful) karena singkatan Pesona adalah Pesanan Oleh-Oleh Nusantara. JNE juga menggunakan nama brand individual untuk jenis layanan barunya yaitu Pesona.

 

PRICING 

Penulis menjalankan tahapan dalam melakukan “Setting the Price” sebagai berikut:

Step 1: Selecting the Pricing Objective 

Objective Pesona adalah “Maximum Market Skimming”, karena JNE melakukan terobosan yang inovatif dengan memperkenalkan layanan yang belum pernah ada di perusahaan kurir lain. Dengan adanya layanan Pesona ini, pengiriman barang oleh JNE diharapkan meningkat.

Step 2: Determining Demand 

Customer JNE termasuk price sensitive. Meskipun Pesona merupakan layanan inovatif di industri jasa kurir, akan tetapi pesaing di jasa ini banyak, sehingga Pesona JNE menetapkan harga pengiriman yang sama dengan harga pengiriman barang sesuai dengan berat pesanan ditambah dengan harga pesanan (tanpa ada tambahan biaya untuk oleh-oleh yang dipesan).

Step 3: Estimating Costs 

Biaya yang dikeluarkan adalah biaya untuk membeli pesanan makanan khas tersebut di daerah asalnya dan biaya operasional pengiriman barang. Karena JNE mempunyai harga pengiriman barang sesuai berat barang, maka harga Pesona hanya mengikuti harga pengiriman JNE ditambah dengan biaya untuk membeli pesanan tersebut.

Step 4: Analyze Competitor’s price Mix 

Meskipun layanan Pesona adalah layanan inovatif dan baru, namun JNE perlu menetapkan harga yang kompetitif guna mempertahankan layanan ini dan mencapai tujuan diperkenalkannya Pesona yaitu untuk meningkatkan lalu lintas pengiriman barang dalam JNE.

Step 5: Selecting a Pricing Method 

Pada dasarnya semua metode pricing dapat digunakan, namun yang paling sesuai adalah:

  • Perceived-Value Pricing

Perceived value terdiri dari beberapa elemen penting seperti citra pelanggan terhadap performa produk, ketersediaan jaringan, customer support, garansi kualitas dll. Seperti yang telah diketahui, JNE sudah memiliki nama besar dalam industri jasa pengiriman paket dengan kualitas pelayanan yang prima dan jaminan pengiriman, ketersediaan jaringan yang luas, dan memiliki customer support yang sudah terintegrasi dengan IT, oleh karena itu, metode perceived-value pricing sangat sesuai untuk dilakukan oleh JNE, sehingga harga yang lebih tinggi dapat diterapkan. Akan tetapi, value-value yang dimiliki JNE perlu ditunjukkan bahkan ditonjolkan kepada konsumen untuk mencapai tujuan dalam mengingkatkan pengiriman barang.

  • Value Pricing.

Value pricing dilakukan oleh sebuah perusahaan dengan menerapkan harga rendah untuk barang/jasa dengan kualitas yang tinggi, namun tidak semata-mata harga yang rendah, harga yang rendah ini dicapai melalui effisiensi operasional tanpa mengorbankan kualitas. Hal ini tampak jelas dari PESONA yang tidak menaikkan harga makanan yang dibeli pelanggan melainkan hanya mengenakan biaya kirim saja, hal ini dimungkinkan oleh operasional JNE yang sudah effisien. Secara ekstrim bahkan dapat dikatakan pelayanan PESONA dalam membeli oleh-oleh ini malah cenderung GRATIS, oleh karena itu value pricing sangat sesuai dengan metode pricing yang diterapkan oleh JNE.

Step 6: Selecting the Final Price

Dalam menetapkan harga untuk Pesona, Tiki JNE mempertimbangkan ‘Company Pricing Policies‘ dimana harga untuk pengiriman pesanan disesuaikan dengan berat dan jarak pengiriman pesanan tersebut. Sehingga untuk layanan Pesona harganya tinggal menyesuaikan harga pengiriman barang JNE ditambah dengan harga pesanan itu sendiri.

Promotional Pricing Tactics

Pesona juga menerapkan taktik promosi harga dalam bentuk pemberian jaminan jika terdapat keterlambatan atau tidak sampainya pesanan ke tujuan, dengan kembalinya uang ke konsumen.

“Bermula dari jasa baru JNE yaitu PESONA digunakan sebagai kasus dalam midtest Pemasaran penulis, penulis ingin sharing knowledge tentang strategi pemasaran PESONA yang telah Penulis analisa. Adapun, analisa penulis diperkaya dengan jawaban yang diberikan Dosen Pemasaran Penulis. Terima kasih Penulis ucapkan untuk dosen pemasaran (JIW & RIF).”

PPM Regional Business Case Competition

9 June 2010 Leave a comment

PPM Regional Business Case Competition challenges graduate students in management from all over Southeast Asia to develop and present solution of a case study. Prepare your team, consist of 3 students, younger than 30 years old by July 2010 and you should be from the same school. The report will be graded on analysis quality, idea originality and theory relevancy basis to select 12 teams as finalists. The winners will be selected among the finalists through a debate.

IMPORTANT DATES

Registration deadline : July 1, 2010
Case download : July 5, 2010
Case analysis report submission deadline : July 14, 2010
Finalists announcement : July 26, 2010
Business Case Competition final : August 5, 2010

VENUE

Finalists are required to attend the Business Case Competition final at PPM School of Management Jakarta, Indonesia.
Accommodation of participants from outside the city will be provided by the host.

FEES

Registration fees are 600,000 (IDR) per team for domestic students and 100 (USD) per team for international students.

REWARDS

1st Winner : 1,600 USD
2nd Winner : 1,100 USD
3rd Winner : 700 USD
4th Winner : 500 USD

REVIEWERS COMMITTEE

1.Ir. Martinus Sulistio Rusli, Ph.D.
2.Dr.Ir. Alexander Liang, M.Eng.
3.Ir. Andi Ilham Said, MSOM., Ph.D.
4.Dr. Ningky Sasanti Munir, MBA.
5.Dr.drh. Pepey Riawati Kurnia, MM.
6.Devi Femina, SE., MBA.

INFORMATION & REGISTRATION

Research Center and Case Clearing House
PPM School of Management
Jl. Menteng Raya No 9 Jakarta, Indonesia
T. +62 21 2300 313 ext. 1233 / +62 878 8094 2030
F. +62 21 3909311
International participants please call
+62 813 9810 5709
Email: rc_cch@ppm-manajemen.ac.id
http://www.ppm-businesscase.com